Listrik Tenaga Surya

Pembangkit Listrik Tenaga Surya yaitu pembangkit yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. Alat utamanya yaitu penangkap, pengubah dan penghasil lsitrik photovoltaic atau sering disebut modul (Panel Solar Cell). Dengan alat tersebut, sinar matahari diubah menjadi listrik melalui proses aliran-aliran elektron negatif, lalu menjadi menjadi aliran listrik DC yang akan langsung mengisi Battery/Accumulator sesuai tegangan dan arus yang diperlukan.
Rata-rata Produk Modul yang dipasarkan menghasilkan 12 sampai 18 VDC dan 0,5 sampai 7 Ampere. Modul memiliki kapasitas beraneka ragam, mulai dari 10 watt peak sampai 200 watt peak. Modul juga terdiri dari type cell monocrystal dan polycrystal.
Komponen inti dari pembangkit listrik tenaga surya ini adalah modul solar cell, regulator/controller, battery, Accumulator, Inverter DC to AC dan Beban/loader.
Kami memberikan pelayanan paket secara menyeluruh terhadap penjualan dan pemasangan lsitrik tenaga surya untuk rumah tangga atau produksi dengan paket 50 WP.
Dari pengiriman sampai instalasi pemasangan, per komponen panel listrik tenaga surya sampai keseluruhan komponen listrik tenaga surya semua kami layani.
Produk PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) ini sangat cocok untuk daerah yang belum terjangkau listrik seperti pedesaan, pegunungan dan perkebunan. Serta cocok juga untuk daerah yang sudah teraliri listrik.
Cocok untuk back up atau cadangan listrik bila terjadi pemadaman, sehingga sistem akan mengalihkan listrik cadangan yang diambil secara dari arus battery secara otomatis.
Untuk konsumen perkotaan dan perusahaan PLTS ini juga bisa dikombinasikan dengan listrik PLN untuk penghematan.

Kelebihan PLTS ini adalah :
1]. Tanpa BBM.
2]. Ramah Lingkungan (tanpa polusi suara).
3]. Tanpa Biaya Bulanan.
4]. Tidak memerlukan perawatan khusus.
5]. Cara pemasangan mudah
6]. Bisa dipindah-pindah
7]. Tahan hingga 25 tahun

Energi Solar Cell

energi adalah kata yang mempunyai makna sangat luas karena tidak adaaktivitas di alam raya ini yang bergerak tanpa energi dan itulah sebabnya kata salahseorang provesi di jepang bahwa hampir semua perselisihan di dunia ini, berpangkal pada perebutan sumber energi.

Secara umum sumber energi dikategorikan menjadi dua bagian yaitu non-reneable energy dan reneable energy. Sumber energi fosil adalah termasuk kelompok yang pertama yang sebagaian besar aktivitas di dunia ini menggunakan energi konvensional ini.

Sekitar tahun delapan puluhan ketika para ahli di Indonesia menawarkan sumber energi alternatif yang banyak digunakan di negara maju yaitu nuklir, banyak terjadi pertentangan dan perdebatan yang cukup panjang sehingga mengkandaskan rencana penggunaan sumber energi yang dinilai sangat membahayakan itu. Diantara usulan yang banyak dilontarkan kala itu adalah mengapa kita tidak menggunakan sumber energi surya. Memang tidak diragukan lagi bahwa solar cell adalah salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa yang akan datang, karena tidak ada polusi yang dihasilkan selama proses konversi energi, dan lagi sumber energinya banyak tersedia di alam, yaitu sinar matahari, terlebih di negeri tropis semacam Indonesia yang menerima sinar matahari sepanjang tahun.

Permasalahan mendasar dalam teknologi solar cell adalah efisiensi yang sangat rendah dalam merubah energi surya menjadi energi listrik, yang sampai saat ini efisiensi tertinggi yang bisa dicapai tidak lebih dari 20%, itupun dalam skala laboratorium.

Untuk itu di negara-negara maju, penelitian tentang solar cell ini mendapatkan perhatian yang sangat besar, terlebih dengan isu bersih lingkunganyang marak digembar gemborkan.